Kamis, 03 Juli 2014

Mitos panglima Kumbang Kalimantan

Panglima Kumbang dan Panglima Burung terus meluas. Termasuk di Nunukan. Yang tak kalah menariknya adalah cerita warga yang mengaitkan dengan kesaktian Bugis Kajang.

Panglima Kumbang dianggap sebagai perintis untuk bantuan awal dalam sebuah konflik. Jika kehadiran Panglima Kumbang belum menyelesaikan konflik, apakah itu untuk sebuah kemenangan atau untuk kesepakatan damai, maka barulah Panglima Burung didatangkan.

Seperti Panglima Kumbang, Panglima Burung juga berasal dari suku Dayak, Kalimantan Tengah. Panglima Burung akan datang setelah melakukan semedi di tempat tertentu. Kesaktiannya, mampu memasukkan roh kepada semua anggota pasukan di lapangan sehingga mereka mengamuk dalam kondisi di bawah alam sadar.

Di luar kesadaran itu, pedang-pedang di tangan menebas leher orang-orang yang telah ditentukan melalui ritual Panglima Burung. Ada yang bahkan mengatakan bahwa pedang itu melayang sendiri mencari lawan-lawan yang telah ditentukan sebelumnya.
Antara percaya dan tidak, kesaktian Panglima Burung inilah yang ditakuti para warga. Jangan-jangan itu bukan sekadar mitos. Jangan-jangan itu akan terjadi di Tarakan. Jangan-jangan pula akan meluas ke wilayah lainnya, seperti Samarinda dan Nunukan. Soalnya, kedua daerah ini segera menghelat pemilukada yang tentu saja rawan konflik.

Warga pun mendengar cerita bahwa kesaktian Panglima Burung itu pula yang digunakan di Sampit sehingga banyak jatuh korban dengan sadis. Ciri-cirinya adalah, leher korban dicincang karena kepala harus dijadikan tumbal atas ritual yang telah dilakukan.

"Boleh jadi itu hanya mitos. Namun, di sisi lain, disebutkan juga bahwa Panglima Burung sebetulnya sangat bijak. Dia orang baik. Ia dituakan. Kalau masih ada jalan damai, Panglima Burung memilih yang terbaik untuk kebaikan semua.

Dia itu simbol dari orang-orang sabar dan sederhana. Kalau sudah menyangkut harga diri dan penghinaan dan tidak ada jalan lain, barulah turun. Makanya, Panglima Burung tidak sembarang turun. Ia sangat selektif," kata Jaya, 78, tetua adat Tidung yang kesehariannya mencari rumput laut.

Lantas bagaimana menangkal kesaktian Panglima Burung? Seorang tetua adat asal Sulsel di Nunukan mengisahkan dengan bahasa konon. Katanya, kesaktian Panglima Kumbang dan Panglima Burung terjadi pada ratusan tahun silam. Yang ada sekarang tinggal generasinya.

Ia juga mengisahkan bahwa antara suku Tidung dan suku Bugis masih punya hubungan darah. Buktinya, banyak orang Bugis yang kawin dengan suku Tidung. Demikian pula sebaliknya.

Salah seorang anggota Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, Jamil, ayahnya suku Bugis Makassar dan ibunya orang Tidung. Ayahnya termasuk salah seorang tokoh masyarakat yang sangat disegani di Nunukan. Sekkab Nunukan, Zainuddin HZ juga beristrikan orang Bugis.

Mungkin itu sebabnya sehingga antara suku Bugis dan Tidung selalu menghindari konflik berdarah. Ketika terjadi konflik di Nunukan pada 2008, ada kabar bahwa sekelompok orang dari Kajang turun dari kapal. Beberapa saat kemudian, kelompok yang terlibat konflik menghindar. Beberapa kawasan di Nunukan pun sepi. Konflik berdarah pun terhindar.

Beberapa warga di Nunukan mengaku sering mendengar bahwa kesaktian Panglima Burung pernah mendapat tantangan dari orang Bugis yang datang dari Kajang. Kisah ini lagi-lagi bernuansa mitos. Betapa tidak, ketika Panglima Burung mendemonstrasikan kesaktiannya, datang pula orang sakti dari Bugis Kajang.

Bugis Kajang menebar beras ke bumi. Hanya dengan mengayunkan telunjuknya dengan gerakan melingkar, ribuan biji beras itu pun bergerak sendiri hingga bersatu dalam sebuah onggokan.

Panglima Burung yang menyaksikan adegan itu, awalnya biasa-biasa saja. Namun, ketika dijelaskan, bahwa ini hanya contoh bagaimana orang Bugis Kajang mampu mengumpulkan lawan-lawannya yang tersebar di medan konflik seperti dengan mudahnya mengumpulkan biji-biji beras itu. Setelah lawan-lawannya terkumpul, barulah dengan mudah diperdayai. Mereka tidak bisa melawan.

"Namun demikian, orang Bugis tidak akan memperdayai orang-orang yang sudah tidak berdaya lagi," kata Ketua Perguruan Seni Bela Diri Tapak Suci Putra Muhammadiyah, Pimda 212 Kabupaten Nunukan, Andi Kaharuddin Andi Tokkong, Rabu 6 Oktober.

Perguruan ini berupaya mengakomodasi "orang-orang yang awalnya merasa jago" untuk dibina akhlaknya. Dikatakan, awalnya merasa jago, karena banyak anggotanya yang sebelum masuk perguruan ini, merasa jago berkelahi. Namun, ketika masuk perguruan dan menyalurkan kejagoannya, sedikit-demi sedikit diberi pembinaan akhlak sehingga pada akhirnya akan sadar sendiri dan tidak akan berkelahi.

Perguruan ini merangkul multietnis di Nunukan. Baik Bugis, Dayak, Tidung, maupun suku lainnya, seperti Jawa dan lain-lain. Strategi ini digunakan untuk menghindari konflik etnis di Nunukan.

Pembinanya berasal dari Parepare, yaitu Pendekar Utama Sukri Saleh. Pendekar Madya-nya dari tokoh masyarakat suku Tidung, yaitu Zainuddin HZ yang juga Sekkab Nunukan. Pelatihnya dari pemuda Dayak dan Tidung.

Jumlah kader sabuk biru 23 orang yang terdiri atas multietnis di Nunukan. Persebarannya di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Nunukan, Nunukan Selatan, Sebatik, dan Sebatik Barat. Termasuk yang dalam proses di Kecamatan Sembakung dan Lumbis.

Lantas apakah ini nantinya tidak akan menjadi laskar-laskar dan jagoan-jagoan yang bisa memicu konflik? "O, tidak. Tidak sama sekali. Kita ini daerah perbatasan. Kita butuh cadangan bela negara. Para pemuda harus ada bekal bela diri. Bukan hanya bela diri, melainkan juga akhlakul kharimah.

Ini bahkan wahana pemersatu untuk menghindarkan tumbuhnya primordialisme kesukuan yang berlebihan. Dengan demikian, akan menghindarkan dari hal-hal yang memicu konflik horizontal," kata Kaharuddin yang ditemui usai salat asar berjemaah dengan anggotanya di sekitar pusat latihan, kemarin.

Kaharuddin yang juga sejarawan itu menuturkan, bahwa sebagaimana orang Bugis, suku Tidung juga memiliki sejarah tersendiri. Mereka juga hidup berpindah-pindah. Mereka sesungguhnya tidak menyukai kekerasan.

Hal ini dapat dilihat dari kesenian mereka, yaitu tari Zapin (Jeppeng) yang kemelayu-melayuan. Ada kemiripan dengan kesenian Bugis. Ada bahkan komunitas Bugis yang melakoni tarian ini dalam kebudayaan mereka.

Kalau ditelusuri sejarah, kerajaan Tidung berdiri pada 1551-1916, didahului oleh Kerajaan Tidung Kuno dan digantikan oleh Tarakan. Raja terakhirnya adalah Monarki Amiril Rasyid bergelar Datoe Radja Laoet Datoe Adil.

Kerajaan Tidung atau dikenal pula dengan nama Kerajaan Tarakan (Kalkan/Kalka), yaitu kerajaan yang memerintah suku Tidung di Utara Kalimantan Timur, berkedudukan di Pulau Tarakan dan berakhir di Salimbatu.

Sebelumnya terdapat dua kerajaan di kawasan ini. Selain Kerajaan Tidung, terdapat pula Kesultanan Bulungan yang berkedudukan di Tanjung Palas. Berdasarkan silsilah yang ada, diterangkan bahwa di pesisir Timur pulau Tarakan, yakni kawasan Binalatung sudah ada Kerajaan Tidung Kuno (The Ancient Kingdom of Tidung), kira-kira tahun 1076-1156.

Mereka kemudian berpindah ke pesisir Barat pulau Tarakan, yakni di kawasan Tanjung Batu, kira-kira pada tahun 1156-1216. Lalu bergeser lagi, tetapi tetap di pesisir Barat, yakni ke kawasan sungai Bidang, kira-kira pada tahun 1216-1394. Setelah itu berpindah lagi yang relatif jauh dari pulau Tarakan, yakni ke kawasan Pimping bagian Barat dan kawasan Tanah Kuning, berkisar tahun 1394-1557.

Sebuah sumber menerangkan bahwa riwayat tentang kerajaan maupun pemimpin (raja) yang pernah memerintah di kalangan suku Tidung terbagi atas beberapa tempat yang sekarang sudah terpisah menjadi beberapa daerah kabupaten.

Daerah-daerah itu antara lain Kabupaten Bulungan (Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah), (Malinau Kota, Kabupaten Malinau), Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, (Sembakung, Kabupaten Nunukan (Kota Tarakan), dan lain-lain hingga ke daerah Sabah (Malaysia) bagian Selatan.

Referensi ini menunjukkan bahwa suku Tidung memang memiliki tradisi berpindah, mirip dengan orang Bugis. Oleh karena itu, untuk menyebut orang Bugis sebagai pendatang dan orang-orang Tidung sebagai penduduk asli, masih memerlukan kajian mendalam. Itu pula sebabnya, ada anekdot bahwa sesama pendatang tidak boleh berkonflik.

Tak heran ketika mitos Panglima Burung dengan orang-orang sakti dari Kajang tadi memilih menghindari konflik berdarah. Buktinya, konflik berdarah di Tarakan begitu cepat redam ketika ada pula kabar bahwa kelompok suku Bugis juga akan bergerak ke Tarakan.

!!!...Semoga bermanfaat...!!!

Rabu, 02 Juli 2014

Misteri Naga Berkaki Enam Pulau Bangka

Masyarakat Pulau Bangka dihebohkan dengan penemuan tulang rangka yang di isukan sebagai seekor “Naga berkaki enam”. Konon katanya panjangnya mencapai ratusan meter. Temuan tulang Naga berkaki enam di Bangka Selatan yang menghebohkan masyarakat Bangka dan sekitarnya menarik perhatian Edi Nur Cahyono dosen FPPB UBB.

http://myster1.blogspot.com/2014/07/misteri-naga-berkaki-enam-pulau-bangka.html

Dari keterangan beberapa waktu yang lalu, dan dari analisa kasat mata, bahwa Naga yang panjangnya mencapai ratusan meter ini belum dapat dipastikan apakah seekor naga atau kerangka ikan paus.” kalau naga enggak mungkin, ada kemungkinan bangkai dari ikan yang terdampar, akan tetapi saya belum bisa memberikan keterangan lebih jelas.

Yulistyo selaku kepala Dinas DKP mengatakan akan meneliti tulang tulang hasil temuan masyarakat Basel beberapa waktu yang lalu yang disinyalir sebagai tulang naga.

” Kalau memang tulang tulang itu langkah, maka akan dikirim ke museum, akan tetqpi jika itu merupakan tulang biasa. Kita kembalikan ke dalam laut lagi biar jadi rumah ikan yang lain.” ungkapnya saat di hubungi Bangka pos grou, via telepon.

Akan tetapi, ungkap Yulistyo sampai saat ini DKP belum mendapatkan laporan dari DKP Kabupaten Bangka Selatan.(K12/k8)

1. Lokasi Kerangka Tulang Di Desa Limus, dari Toboali arah utara melewati daerah transmigrasi, jaraknya ± 15 km. Disimpan di rumah seorang nelayan setempat sebagai sang penemu “Naga”. Menurut beliau Kerangka tersebut ditemukan pada hari kelima bulan Puasa 1431 H dilaut pada kedalam ± 3m didepan muara sungai Nyire. Saat ditemukan terlihat ada semacam pukat yang tersangkut pada sesuatu yang tersembul di atas permukaan air. Setelah didekati dan ditusuk-tusuk dengan ujung dayung ternyata itu adalan kerangka tulang yang posisinya melengkung seperti bulan sabit. Seterusnya Kerangka tersebut diambil dengan angkutan perahu, Untuk kerangka bagian kepala diperlukan tenaga 15 orang untuk mengangkatnya.


2. Menurut penuturan sang penemu pada saat terlihat pertama yang berupa pukat dan sesuatu yang menonjol, itu adalah bulu2 dan tanduk pada kepala kerangkan tersebut. Bulu2 tersebut seperti layaknya rumbai bulu pada kepala seekor kuda. Benda tersebut tidak ada di fhoto lantaran menurut sang penemu, setelah benda tersebut yang sebelumnya telah dilihat oleh Bapak Bupati Basel tidak diperlihatkan lagi pada umum.







http://myster1.blogspot.com/2014/07/misteri-naga-berkaki-enam-pulau-bangka.html

Misteri Naga Pulau Bangka | Tulang Naga berkaki enam
3. Sebagai yang telah melihat langsung kerangka tersebut dapat kami beri gambaran, lingkar badan “mahluk” tersebut berkisar ± 2 m dengan panjang badan ± 15 meter. Dilihat dari bentuk kerangka kepala mengarah kepada bentuk seeokor ikan paus.Hanya pada tulang ekor yang masih terdapat sisa daging yang menempel, pada bagian tulang yang lain bersih dan berwarna putih kusam.


http://myster1.blogspot.com/2014/07/misteri-naga-berkaki-enam-pulau-bangka.html

Bagaimana ulasan tentang Misteri Naga Berkaki Enam Pulau Bangka ini, beri komentarnya ya kalau menarik dan bagikan juga ke Google Plus, Twitter dan Facebook. Trims...!!!

!!!...Semoga bermanfaat...!!!

Minggu, 29 Juni 2014

5 KUTUKAN MENYERAMKAN PALING POPULER DI DUNIA

   Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal mistis dan menyeramkan yang tidak bisa dijelaskan. Salah satu peristiwa aneh yang sering terjadi adalah kutukan. Kutukan adalah kata-kata atau benda yang bisa mengakibatkan kesusahan, kemalangan dan bencana pada seseorang. Misalnya Anda mengucapkan doa atau kata agar orang lain mendapat hal buruk, maka doa itu bisa saja terjadi, itulah salah satu contoh kutukan.


    Kutukan tidak hanya ada di Indonesia, di seluruh dunia, ada banyak kutukan terkenal yang sangat menyeramkan. Kutukan-kutukan tersebut dapat terjadi pada keluarga orang terkenal, bahkan seorang raja dan ratu. Seringkali kutukan tersebut datang dari benda tertentu yang memiliki latar belakang menyeramkan atau rasa kecewa yang mendalam.


    Mari berkeliling dunia untuk melihat 5 Kutukan Menyeramkan Paling Populer Di Dunia. Jika Anda penakut, ada baiknya mengajak orang lain ikut membaca tulisan ini.




Kutukan Boneka Robert






Kutukan Lukisan The Crying Boy







Kutukan Superman






Kutukan Mobil Porsche James Dean







Kutukan Tutankhamun (Firaun)






Demikianlah 5 KUTUKAN MENYERAMKAN PALING POPULER DI DUNIA yang dapat saya postingkan selamat membaca.......selamat menikmati........!!!!!

!!!Semoga bermanfaat!!!

Kutukan Tutankhamun (Firaun)





Jika menyebut nama Firaun, yang terbayang adalah raja yang sudah diawetkan dalam bentuk mumi. Mumi sendiri sering dikaitkan dengan kutukan-kutukan tertentu sebagai pelindung agar tidak ada tangan usil yang mengganggu ketenangan sang mumi.


Kutukan mumi yang paling misterius terjadi pada pembukaan makam Firaun. Penyumbang dana pembongkaran makan, Lord Carnarvon, meninggal dunia karena penyakit misterius, meninggalkan bekas luka di pipi.


Yang mengerikan, ada cerita yang mengatakan bahwa saat Lord Carnarvon meninggal, seluruh Kairo menjadi gelap, anjing kesayangannya menggonggong tanpa sebab dan mati setelahnya. Saat mumi Firaun dibuka, ditemukan bekas luka di pipinya, sama seperti bekas luka di pipi Lord Carnarvon.


Orang-orang yang terlibat dalam pembongkaran makam mumi Firaun juga meninggal dengan cara tidak wajar. Bahkan beberapa mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Ada yang meninggalkan catatan kematian bahwa mereka tidak tahan dengan teror misterius yang terjadi.

Kutukan Mobil Porsche James Dean





Kutukan mobil yang menyebabkan kematian dan kecelakaan terjadi pada mobil ini. Pada tanggal 30 September 1955, seorang icon film bernama James Dean meninggal akibat kecelakaan saat mengendarai mobil Porsche Spyder (yang diberi nama Little Bastard).


Sahabat Dean bernama Rolf Wutherich juga ikut dalam mobil, dia terlempar keluar sedangkan Dean terjebak di dalam mobil. Mobil lain yang tertabrak tidak sampai menimbulkan korban jiwa, pengemudinya hanya cedera ringan.


Setelah rongsokan mobil disingkirkan, George Barris, seorang mekanis membelinya. Anehnya dia mengalami kecelakaan dan patah tulang saat rongsokan mobil itu sampai di rumahnya. George mulai merasakan firasat aneh pada mobil tersebut.


Hal itu terbukti pada balapan Pornona Fair Grounds, roy McHenry dan William Eschrid yang memakai mobil dengan onderdil yang berasal dari Little Bastard mengalami kecelakaan dan luka parah.



Kutukan Superman



Kita baru saja menikmati Man of Steel di berbagai bioskop. Tahukah Anda, Superman ternyata menyimpan kutukan yang cukup mengerikan. Banyak orang yang terlibat dalam pembuatan film atau cerita Superman tertimpa sial.


Kutukan ini dikaitkan dengan Jerry Siegel dan Joe Shuster yang merupakan pencipta cerita Superman tetapi hanya mendapat sedikit uang, berbeda dengan DC Comic, pemegang hak cipta Superman. Dikabarkan Jerry dan Soe memberikan kutukan pada siapapun yang terlibat dengan produksi Superman.


Orang-orang yang dipercaya sebagai korban kutukan ini adalah George Reeves, pemeran Superman yang meninggal karena bunuh diri. Kutukan yang sama juga dialami Christopher Reeve yang terjatuh dari kuda dan mengalami cedera leher.


Kemudian Kematian presiden John F Kennedy juga dikaitkan dalam salah satu skenario cerita Superman. Walau begitu, aktor lain yang pernah memerankan Superman tidak percaya akan kutukan ini karena sampai sekarang mereka baik-baik saja.

Kutukan Lukisan The Crying Boy




Foto anak laki-laki di atas tampak sangat menyayat hati, lihat saja mata birunya yang berkaca-kaca. Lukisan boleh terlihat sendu, tetapi di tahun 1985, warga Inggris panik dengan rangkaian kebakaran yang terjadi secara aneh dan misterius.


Pada setiap rumah yang terbakar, ada satu kesamaan, mereka memajang lukisan The Crying Boy. Anehnya, hanya lukisan itu saja yang tidak terbakar.Setelah dilakukan penyelidikan, ada kabar yang mengatakan bahwa anak laki-laki dalam lukisan tersebut adalah yatim piatu, kedua orang tuanya meninggal dalam peristiwa kebakaran.


Anehnya, studio tempat lukisan itu diproduksi juga mengalami kebakaran hebat. Anak laki-laki dalam lukisan juga dikabarkan meninggal dalam sebuah lukisan.Akhirnya cerita misteri beredar.


Kabarnya arwah anak laki-laki dalam lukisan ingin balas dendam dengan air mata dalam lukisan tersebut. Meskipun lukisan tersebut sudah dibakar, masih ada ribuan lukisan serupa yang beredar di seluruh dunia.